Sedikit Cerita Tentang Kuliner Bandung, Indonesia
Oleh : Mohammad Salman (@vonkrueger)
*sekedar epilog dari ngaleut kuliner (15 juli 2012) hahaha
oh ya, penulis tidak akan dan tidak mau bertanggung jawab atas timbulnya rasa lapar, ngiler dan lain-lain*
Dari sekian banyak macam makanan/minuman
di Bandung, mungkin ada beberapa yang kita ga tau makanan ini asalnya
darimana? kenapa namanya ini? padahal makanan itu udah sering kita
lihat, atau malah jadi makanan favorit.
yuk ah kita sedikit mengintip (udah mah sedikit, mengintip) makanan-makanan yang banyak ditemui di Bandung 
Siomay
Siapa sih orang Bandung yang ga tau
siomay? dari sekian banyak jenis siomay yang ada di Indonesia, ‘Siomay
Bandung’ adalah yang paling terkenal.
Siomay, berasal dari masakan Cina, Shumai.
Diyakini pertama kali dikembangkan dari daerah Huhhot, Mongolia Dalam.
Dalam resep aslinya, makanan ini dibuat dari daging babi giling dicampur
dengan udang, lalu dibungkus dengan kulit tipis dari tepung terigu.
Beberapa variasi shumai menambahkan jamur dan sedikit daging
sapi didalamnya.Karena di Indonesia mayoritasnya muslim, maka siomay
daging babi jarang sekali ditemukan.
Biasanya siomay dibuat dari daging ikan
tenggiri, meskipun ada juga yang menggunakan udang, tuna, dan ikan-ikan
lainnya. Ada beberapa macam penyajian siomay. Di restoran tionghoa,
siomay biasanya disajikan dengan saus cabe asam manis. Cara makannya
siomay dicocol satu-satu kedalam saus itu.
Siomay Bandung biasanya disajikan dengan
kol, kentang, telur, paria, tahu (bisa diisi adonan siomay atau tidak)
dan disiram dengan bumbu kacang. Juga ditambahkan dengan kecap manis,
sambal, dan sedikit perasan jeruk nipis. Dimakan anget-anget,
wuiiiihhhh….SEDAP.
Batagor
Nah, ini pengembangan dari siomay. bahan
dan cara penyajian sama, tetapi setelah itu digoreng, bukan dikukus.
Batagor ini lahir di Bandung, sekitar era 70-80an (mungkin ada yang
punya info lebih lengkap?). Karena digoreng, tekstur batagor sangat
“crunchy”. Banyak orang luar kota yang datang jauh-jauh ke Bandung cuma
ingin ngerasain batagor, dan kalau diluar kota, kadang-kadang penjual
batagor memasang plang “Batagor Asli Bandung” *padahal mah bikinan dia
sendiri*.
Cap Cai
Banyak orang mengira kalo cap cai itu
asli sunda. Padahal, makanan ini berasal dari kaum peranakan tionghoa,
yang di-inspirasi oleh masakan fujian.Arti cap cai sendiri adalah “aneka
ragam sayur”. kalo diartikan secara harfiah, Cap atinya
sepuluh, cai artinya sayur. Maka cap cai bisa diartikan “sepuluh sayur”.
sepuluh, cai artinya sayur. Maka cap cai bisa diartikan “sepuluh sayur”.
Bakso
Abang tukang bakso, mari-mari sini, aku mau beli…~
Bakso, berasal dari kata bak-so,
yang dalam bahasa cina berarti daging (babi) giling. Tapi karena sudah
mengalami proses akulturasi, bakso di Indonesia biasanya terbuat dari
tikus…eh, daging sapi giling dicampur sedikit tepung tapioka
bakso juga ada yang dibuat dari ayam, udang, dan ikan.
Biasanya bakso dihidangkan dalam kuah
kaldu, ditemani dengan mie, bihun, tahu atau siomay, toge, bok choy
(sosin), pangsit goreng, dan ditaburi bawang goreng dan seledri. hmmmmm…..bakso juga sering digunakan sebagai pelengkap dalam nasi goreng, mie goreng dan cap cai.
Karena bakso begitu populer, terkadang
beberapa oknum menyalahgunakan beberapa bahan dalam membuat bakso.
seperti mencampurkan boraks, memakai daging tikus, dll.
Mie/Bakmie
nah, ini salah satu temennya bakso. Bakmi, berasal dari kata hokkian(dialek dalam bahasa cina) bah-mi,
berarti mi dengan daging. Bakmi ini dibawa oleh para pedagang cina yang
berlayar ke Asia Tenggara, dan menjadi populer di Thailand dan
Indonesia.
Resep bakmi yang paling populer di
Indonesia adalah Mie ayam! Di berbagai kota, makanan ini bisa saja
ditemui entah di restoran atau gerobak. Bakmi biasanya disajikan dengan
daging (ayam atau sapi) diatasnya, sedangkan kuahnya terpisah.Bakmi juga
biasanya ditemani dengan pangsit goreng.
Variasi lain dari mie/bakmi adalah mie goreng. Konon, makanan ini berasal dari makanan cina, Chow Mein,
dan disebarkan oleh imigran cina ke Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Mie goreng juga mirip dengan satu makanan Jepang, yaitu yakisoba. Di Indonesia, mie goreng sering disebut dengan bahan-bahannya. Entah Mie goreng sapi, Mie
goreng udang, mie goreng seafood,dll. Kadang disebut juga dengan daerah asalnya, seperti mie goreng Aceh, Mie goreng jawa, dll.
goreng udang, mie goreng seafood,dll. Kadang disebut juga dengan daerah asalnya, seperti mie goreng Aceh, Mie goreng jawa, dll.
Ada juga Ifu mie, sama-sama variasi dari
mie/bakmi. Ifu mie adalah bakmi yang direbus, lalu digoreng sampai
garing dan berbentuk seperti sarang, lalu disiram dengan tumis sayuran.
Lotek, Karedok, Gado-gado, Pecel
Apa bedanya lotek, karedok, gado-gado, pecel?
Lotek, biasanya terdiri dari kangkung,
kol, toge, terkadang waluh, yang direbus, lalu diberi bumbu kacang yang
diulek dengan kentang, atau ubi.Lotek atah (mentah), sama seperti lotek
tapi sayurannya tidak direbus terlebih dahulu.
Karedok, dari kol, timun, daun kemangi, toge, disiram bumbu kacang.
Gado-gado, terdiri dari selada, toge,
kol, tahu, kentang rebus, telur rebus, disiram bumbu kacang.
Kadang-kadang ditambahin lontong.
Pecel, isinya bayam, toge, kacang
panjang, kemangi, daun turi, disiram bumbu pecel. Bumbu pecel sendiri
mirip sama bumbu kacang biasa, cuma ditambah cabe rawit, asam jawa,
& daun jeruk purut.
Memang penjelasannya sedikit
membingungkan, tapi kesamaan dari keempatnya adalah, sama-sama enak
dimakan dengan nasi hangat dan kurupuk/rempeyek yang banyak!! 
Kupat Tahu
Ada dua aliran kupat tahu di Bandung. yang satu Kupat Tahu Padalarang, satu lagi Kupat tahu Singaparna. bedanya apa?
Kalau kupat tahu Padalarang, terdiri dari kupat, tahu gorang, dan disiram dengan sayur soun – baru ditambahin kecap manis dan kerupuk.
Kalau kupat tahu Padalarang, terdiri dari kupat, tahu gorang, dan disiram dengan sayur soun – baru ditambahin kecap manis dan kerupuk.
Kupat tahu singaparna, terdiri dari kupat, tahu goreng, toge, disiram bumbu kacang, ditambahi kecap dan kerupuk.
Nah, intip-mengintip sudah selesai! masih banyak kuliner Bandung yang belum kebahas, maaf-maaf saja
lagipula kalau dibahas semua mungkin saya harus bikin situs baru
Sebagai penutup ada joke sedikit dari kang Unang Lukmanulhakim 
“Naha dingaranan lotek? sabab bumbuna direndos! mun bumbuna diblender, ngaranna haitek! *hi-tech*”
“Naha dingaranan lotek? sabab bumbuna direndos! mun bumbuna diblender, ngaranna haitek! *hi-tech*”
carpe diem!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar